12 Juni 2009

Sudahkah kita SETIA ??? (renungan)

Sudahkah kita setia? Sebait kata yang sangat gampang di dengar dan di ucap, tetapi membutuhkan banyak hal untuk bisa melakukannya dengan benar. Seringkali orang berbicara tentang kesetiaan, dan pada umumnya mereka mengatakan, ”Jelas …saya orang yang setia, dan pasti saya akan tetap setia padamu sampai kapanpun.” Tetapi kesetiaan mereka hanyalah menurut perasaan dan pikiran masing-masing. Ada banyak orang yang rindu dan selalu ingin setia, namun apa mau dikata…keinginan tinggal keinginan, namun tidak pernah menjadi kenyataan. Bagaimana lagi dengan seorang kita anak-anak Bunda Maria? Seorang anak dapat dikatakan selalu ingin setia,…harus mentaati segala sesuatu yang dikatakan oleh sang Ibunya, semuanya dibenarkan dan siap untuk ditaati dengan setia. Bahkan tidak sedikit dari para anak yang siap berkorban secara jiwa dan raga demi kesetiaannya pada Ibunya. Namun, di dalam kenyataan sehari-hari, tidak sedikit orang yang gagal dalam kesetiaannya pada Ibu nya bahkan kepada PutraNya Yesus Kristus

Ini juga kenyataan yang dialami oleh murid-murid Tuhan Yesus…..Dan hal ini jugalah yang menjadi satu pergumulan berat bagi orang-orang yang ada dekat di sekitar Yesus. Mulai dari murid-murid sampai pada orang banyak yang sudah lama mengikuti-Nya sebagai Tuhan... Firman Tuhan berkata: “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan!”

Bagaimana dengan kesetiaan kita kepada teman atau pasangan hidup? Di depan orang kita bermulut manis, mesra di depan hamba Tuhan kita kelihatan sayang, tetapi kenyataannya di dalam lingkungan yang lain misal di kampus. Kita selalu tergoda dan berpikir untuk tidak setia.
Memang kesetiaan kita terbatas, kita tidak bisa hanya dengan bibir mulut kita saja mengatakan, “setia, setialah, setia sampai mati,” tanpa menjalankan kesetiaan itu dalam kehidupan kita setiap saat. Sebab arti kesetiaan tidak dapat dipisahkan dengan kata “percaya,” dan percaya juga artinya kita taat tiap-tiap hari pada firman-Nya. Kalau kita memang benar-benar sungguh-sungguh mengikut Tuhan, itu pasti jelas akan kelihatan dan buahnya juga pasti akan nampak kepada orang lain. Sebab yang menilai diri kita, bukan hanya diri kita sendiri tetapi orang lain dan yang paling penting adalah Allah sendiri yang menilai kita dalam hidup keseharian kita. Tuhan mau kita hidup setia. Setia pada firmanNya, mengandalkan Dia, dan selalu siap untuk dikoreksi melalui firman Tuhan. Marilah kita terus setia tiap-tiap hari dalam kehidupan kita sampai Kristus Datang Ke-2x dan mengatakan kepada pasangan kita masing-masing: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota” (Lukas 19:17)
Tuhan memberkati! Amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar